Rabu, 24 Agustus 2016

PTK PKN kelas V (Lima) SD/MI

PTK PKN kelas V (Lima) SD/MI


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalahnya
       Pendikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena  dengan pendidikan dapat menjadikan manusia berpengetahuan, bermoral dan bermartabat. Tanpa pendidikan,manusia akan terbelakang dan sulit berkembang. Orang lain akan mudah memperdaya seseorang karena tidak memiliki pengetatuan.Segala sesuatu yang dilakukan akan bernilai baik jika sebelumnya mendapat pendidikan. Pendidkan sifatnya mutlak dalam kehidupan seeorang keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya suatu pendidikan itu.
       Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan,maka pendidikan harus dilakukan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga kependidikan sampai paa usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemampuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secara personal, social maupun professional harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.
       Pendidikan sebagai landasan pembanunan yang berkelanjutan merupakan aspirasi yang biasa diterima banyak pihak yang sering  diucapkan sebagai janji politibaik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Pendidikan untuk penbangunan cekultural dan structural, kesadaran politi sangat berperan bagi tumbuhnya pendiddikan yang bermutu. Partisipasi masyarakat dalam memajukan pendidikan di Indonesia nampak jelas  kemer sejak sebelum kemerdekaan. Kesadaran dan partisipasi masyarakat itu patut dihargai namun tidak akan membuahkan hasil secara optimal jika proses dalam dimensi structural tidak berjalan dengan seimbang.
       Dengan semakin berkembangnya dalam pendidikan  maka semakin banyak muncul di Indonesia lembaga-lembaga pendidkan yang hanya mengejar keuntungan tanpa menyadari arti dan tujuan pendidikan.
       Mendirikan lembaga pendidikan yang tujuannya untuk ikut mencerdaskan bangsa kita yang selama ini masih masih memprihatinkan masalah pendidikan, walaupun demikian, perlu kita waspadai bahwa banyak oknum-oknum yang dengan sengaja mengambil keuntungan dari kejadian tersebut dengan mendirikan lembaga pendidikan di Indonesia tanpa memprihatinkan fasilitas pendukung dunia pendidikan untuk mencapai tujuan yang memuaskan dalam mengasilan sumber daya manusia yang ada.
       Hal yang sama juga dialami pada bahan ajar. Kemampuan ilmu pengetahuan dan eknologi berpengaruh terhadap bahan ajar, sementara itu bahan ajar  yang diharapkan mampu memberikan penanaman nilai-nilai moral dalam perilaku siswa sehari-hari. Pendidikan yang hanya menenankan aspek pengetahuan (kognitif) saja akan mengakibatkan siswa tidak berkembang menjadi manusia yang utuh, melainkan dapat berakibat negative dengan terjadinya bermacam-macam tindakan tidak terpuji, seperti tawuran,penyalahgunaan narkoba, membolos dan lain-lain.
       Pendidikan pun selalu berkenaan dengan pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidkan tersebut sangat terantung  pada manusia pula. Pelaksanaan pendidikanlah yang paling menentukan berhasil tidaknya atau baik buruknya mutu pendidikan bagi anak atau siswa adalah guru. Selanjutnya keberhasilah tersebut dipengaruhi juga pengetahuan dan penggunaan metode,serta teknik mengajar yang diterapkan.
       Selain ilmu pendidikan guru juga memegang peranan penting.Hampir tanpa kecuali, guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Memang benar, ada masyarakat  yan mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit daripada masyarakat yang lain. Namun demikian, masih ada yang menyaksikan basarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk pula masyarakat yang sering menggaji guru lebih rendah daripada yang diinginkan. Banyak orang tua yang kadang-kadang cemas akan kemampuan guru anak-anak mereka itu sewaktu menyaksikan anak-anak mereka berangkat kesekolah.Dan guru-giuru setelh beberapa bulan pertama mengajar, pada umumnya sudah menyadari betapa besar pengaru-pengaruh terpendam yang mereka miliki terhadap pembentukan akal budi siswa-siswa mereka. Sayang sekali,kesadaran umum akan besarnya tanggung jawab seseorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk mengajar dengan pertimbangan-partimbangan yang saksama.
       Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar yang harus dipahami, didasari dan dikembangkan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketidakaktifan murid pada saat proses belajar berlangsung antara lain :
a.    Tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran
b.    Kurangnya konsentrasi dalam belajar
c.    Kurangnya rasa percaya diri
d.    Guru kurang persiapan dan tidak menguasai materi pelajaran.
e.    Guru cenderung menggunakan satu metode saja,sehingga siswa merasa bosan.
f.     Siswa takut untuk bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti atau mengemukan gagasanya
       Beberapa hal tersebut diatas dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa yang pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar yang diperoleh sehingga tidak mencapai hasil yang didnginkan oleh seorang guru.
       Untuk mengetahui masalah belajar tertama mengambil  keaktifan siswa dalam belajar maka guru perlu menagadakan pendekatan pribadi dalam berbagai bentuk yang memungkinkan guru dapat mengenal dan memahami siswa serta asalah dalam belajar karena keberhasilan dalam belajar merupakan muara dari seluruh aktivis yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran, maka sretiap guru harus berupaya secara optimal memahami berbagai factor yang memahami terjadinya hambatan dalam proses belajar dan pembelajaran.
       Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yang kurang aktif maka seorang guru harus memberikan suatu pendekatan khusus yakni dengan memberikan suatu penguatan. Pemberian penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku. Dengan pemberian penguatan siswa akan lebih bermotivasi dalam belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
       Karena itu harus memahami benar tentang tujuan pengajaran, secara khusus memilih dan menentukan metode sesuai dengantujuan hendak dicapai, memahmi bahan pelajaran sebaik mungkin. Setiap mengajar, guru perlu melaksanakan hal-hal yang bersifat rutin,bertanya kepada siswa,menerangkan pelajaran dengan suara yang baik dan mudah ditangkap serta guru sendiri dapat memahami pertanyaan-pertanyaan atau pendapat siswanya kemudian guru pun bisa member penguatan kepada siswanya dengan tujuan supaya lebih meningkatkan motivasi siswanya.
       Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji secara deskriptif tentang  “MENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKN MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN PADA MURID KELAS III SD INPRES MANJALLING KECAMATAN BAJENG BARAT KABUPATEN GOWA “
B.Rumusan Masalah
       Berdasrkan latar belakang masalah diatas,ruumusan masalah sebagai   berikut:
Upaya apakah yang dapat dilakukan utuk meningkatkan pemberian penguatan dalam proses pembelajaran?
C.Tujuan Penelitian   
     Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitan ini sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui sejauh mana pemberian penguatan dalam proses pembelalaran.
2.    Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatka pemberian penguatan.
D.Mamfaat Penelitian
        Mamfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut
1.    Mamfaat teoritis  :
a.    Sebagai landasan untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menyenangkandan menimbulkan kereatifitas serta motivasi belajar siswa.
b.    Untuk mengaplikasikan teori dari disiplin ilmu Pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan.
2.    Mamfaat praktis :
a.    Diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar yang mencapai kebermaknaan.
b.    Bagi Siswa, khususnya kelas lll Sekolah Dasar, mendorong siswa aktif dan mampu berkreatifitas dalam belajar serta merasa senang dalam proses pembelajaran.
c.    Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi untuk meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan  metode pemberian penguatan.
d.    Bagi sekolah,  dapat menjadi bahan pertimbangan dan mendorong bagi para guru agar lebih focus, berperan aktif, dan professional dalam menyelenggarakan serta memperhatikan proses belajar siswa di sekolah, hingga siswa termotrivasi belajar.
e.    Bagi peneliti, memberikan masukan kepada para peneliti lain yang berminat lebih variabel yang diselidiki pada penelitian ini baik untuk bidang PKn dimasa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar