Jumat, 05 Agustus 2016

Belajar PKn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together

Belajar PKn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together 


JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK

HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306

Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini


A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan mempunyai posisi yang strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai bila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Salah satu aspek kehidupan itu adalah pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak pribadi manusia.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Faktor-faktor tersebut antara lain tidak tersedianya sarana prasarana dan kemampuan profesional guru. Sebagai pengelola pembelajaran guru hendaklah mampu mengorganisir dan menggali potensi-potensi dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang optimal yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan prestasi belajar. Faktor lain penyebab rendahnya kemampuan belajar mata pelajaran PKn adalah siswa.

Dari prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa tingkat penguasaan peserta didik terhadap tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran yang dituntut oleh kurikulum rata-rata masih rendah. SD Negeri Glagahombo 1, Tempel Sleman menentukan nilai KKM 75 dan sebanyak 55% siswa yang telah mencapai KKM yang telah disepakati di SD N Glagahombo 1, Tempel Sleman, sedangkan sebanyak 45% siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembelajaran yang membosankan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik dan tidak melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran tersebut.

Penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together diharapkan membantu guru menumbuhkan semangat belajar siswa membangun konsep-konsep Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar. Melalui model ini siswa saling berinteraksi dalam mengemukakan pendapat untuk memecahkan masalah bersama, sehingga model pembelajaran Numbered Heads Together ini dapat meningkatkan penguasaan konsep PKN dan meningkatkan prestasi belajar PKN siswa.

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori tersebut maka dalam penelitian dirumuskan permasalahan sebagai berikut, Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran Numbered  Heads Together pada siswa kelas VA di SD Negeri Bangunharjo Sewon Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015?. Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar PKN pada siswa kelas V dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) di SD Negeri Glagahombo 1, Tempel Sleman Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. KAJIAN TEORI
1. Prestasi Belajar
Menurut Aziz Saefudin, (2012: 131) prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu kata prestasi dan kata belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah seseorang berusaha memperoleh kepandaian dan ilmu.
2. Prestasi Belajar PKN
Umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar PKN adalah indikator keberhasilan yang dicapai siswa ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan melakukan kegiatan pembelajaran PKN di sekolah terutama dinilai dari aspek kognitifnya, serta berpengaruh terhadap penguasaan materi pembelajaran PKN.
3. Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Menurut Miftahul Huda, (2011: 130) Numbered Heads Together (NHT) merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok. Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor (baca; anggota) untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberitahukan nomor berapa yang akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut.
Menurut Miftahul Huda, (2013: 203) menyatakan bahwa tujuan dari Numbered Heads Together (NHT) adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerjasama siswa, Numbered Heads Together (NHT) juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
Sintak atau tahap-tahap pelaksanaan Numbered Heads Together (NHT) pada hakikatnya hampir sama dengan diskusi kelompok, yang rinciannya adalah sebagai berikut:
         a.     Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok.
         b.     Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
         c.     Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya.
       d.     Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
       e.   Guru memanggil salah satu nomor secara acak.
     f.    Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka (Miftahul Huda, 2013: 203).
C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri N Glagahombo 1, Tempel Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Glagahombo 1, Tempel Sleman, yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 26 siswa putra dan 14 siswa putri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Menurut Suharsimi Arikunto, dkk, (2011: 16) ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Langkah-langkah tindakan diupayakan untuk meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Jenis penelitian kelas yang dilakukan adalah partisipatif dan kolaboratif. Kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru kelas V SD N Glagahombo 1 dalam pembelajaran PKN. Penelitian ini berlangsung dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan, meliputi: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun LKS dan tes prestasi, menyusun lembar observasi, dan menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran. (2) tahap pelaksanaan tindakan, meliputi: pelaksanaan kegiatan dari perencanaan yang dibuat terdiri dari dua pertemuan, (3) tahap observasi, yaitu pengamatan dari pelaksanaan tindakan melalui pedoman observasi, observasi disini meliputi observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa kelas V SD N Glagahombo 1  terhadap mata pelajaran PKN serta menggunakan catatan lapangan, (4) tahap refleksi, yaitu menganalisis dan memberi pemaknaan dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat dibuat perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.
Untuk mengetahui prestasi belajar PKN yang dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together sebagaimana dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang berupa lembar observasi, lembar wawancara, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan prestasi belajar PKN pada siswa. Alat tes yang digunakan yaitu menggunakan tes prestasi yang dilakukan disetiap akhir siklus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar