Belajar PKn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia
(SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan mempunyai posisi yang
strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Posisi
yang strategis tersebut dapat tercapai bila pendidikan yang dilaksanakan
mempunyai kualitas. Salah satu aspek kehidupan itu adalah pendidikan.
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
pribadi manusia.
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi siswa dalam
mencapai kompetensi yang diharapkan pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN). Faktor-faktor tersebut antara lain tidak
tersedianya sarana prasarana dan kemampuan profesional guru. Sebagai
pengelola pembelajaran guru hendaklah mampu mengorganisir dan menggali
potensi-potensi dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang optimal
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses dan prestasi
belajar. Faktor lain penyebab rendahnya kemampuan belajar mata pelajaran
PKn adalah siswa.
Dari
prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa tingkat penguasaan peserta
didik terhadap tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran yang dituntut
oleh kurikulum rata-rata masih rendah. SD Negeri Glagahombo 1, Tempel
Sleman menentukan nilai KKM 75 dan sebanyak 55% siswa yang telah
mencapai KKM yang telah disepakati di SD N Glagahombo 1, Tempel Sleman,
sedangkan sebanyak 45% siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pembelajaran yang
membosankan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik
dan tidak melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran tersebut.
Penggunaan
model pembelajaran Numbered Heads Together diharapkan membantu guru
menumbuhkan semangat belajar siswa membangun konsep-konsep Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil yang saling
membantu dalam belajar. Melalui model ini siswa saling berinteraksi
dalam mengemukakan pendapat untuk memecahkan masalah bersama, sehingga
model pembelajaran Numbered Heads Together ini dapat meningkatkan
penguasaan konsep PKN dan meningkatkan prestasi belajar PKN siswa.
Berdasarkan
latar belakang dan landasan teori tersebut maka dalam penelitian
dirumuskan permasalahan sebagai berikut, Bagaimana upaya meningkatkan
prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads
Together pada siswa kelas VA di SD Negeri Bangunharjo Sewon Bantul Tahun
Pelajaran 2014/2015?. Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar
PKN pada siswa kelas V dengan model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) di SD Negeri Glagahombo 1, Tempel Sleman Tahun Pelajaran
2014/2015.
B.
KAJIAN TEORI
1.
Prestasi Belajar
Menurut Aziz Saefudin, (2012: 131) prestasi
belajar terdiri dari dua kata, yaitu kata prestasi dan kata belajar. Prestasi
belajar merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah seseorang berusaha
memperoleh kepandaian dan ilmu.
2.
Prestasi Belajar PKN
Umumnya prestasi belajar dalam sekolah
berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi
sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya,
biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan
terdapat dalam periode tertentu. Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar PKN
adalah indikator keberhasilan yang dicapai siswa ketika mengikuti, mengerjakan
tugas dan melakukan kegiatan pembelajaran PKN di sekolah terutama dinilai dari
aspek kognitifnya, serta berpengaruh terhadap penguasaan materi pembelajaran
PKN.
3.
Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Menurut Miftahul Huda, (2011: 130) Numbered
Heads Together (NHT) merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis
pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru meminta
siswa untuk duduk berkelompok-kelompok. Masing-masing anggota diberi nomor.
Setelah selesai, guru memanggil nomor (baca; anggota) untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Guru tidak memberitahukan nomor berapa yang akan
berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor terpanggil.
Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benar-benar terlibat
dalam diskusi tersebut.
Menurut Miftahul Huda, (2013: 203)
menyatakan bahwa tujuan dari Numbered Heads Together (NHT) adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain untuk meningkatkan kerjasama
siswa, Numbered Heads Together (NHT) juga bisa diterapkan untuk semua
mata pelajaran dan tingkatan kelas.
Sintak atau tahap-tahap pelaksanaan Numbered
Heads Together (NHT) pada hakikatnya hampir sama dengan diskusi kelompok,
yang rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Siswa
dibagi ke dalam kelompok-kelompok.
b. Masing-masing
siswa dalam kelompok diberi nomor.
c. Guru
memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya.
d. Setiap
kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat
dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
e. Guru
memanggil salah satu nomor secara acak.
f. Siswa
dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi
kelompok mereka (Miftahul Huda, 2013: 203).
C.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan di SD
Negeri N Glagahombo 1, Tempel Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Januari-Februari semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Glagahombo 1, Tempel Sleman, yang berjumlah 40 siswa
yang terdiri dari 26 siswa putra dan 14 siswa putri. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, dkk, (2011: 16)
ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang
berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui,
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Langkah-langkah tindakan diupayakan untuk
meningkatkan prestasi belajar PKN menggunakan Model Pembelajaran Numbered
Heads Together mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Jenis penelitian kelas yang dilakukan adalah partisipatif dan kolaboratif.
Kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru kelas V SD N Glagahombo 1
dalam pembelajaran PKN. Penelitian ini berlangsung dua siklus, setiap siklus
terdiri atas empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan, meliputi: menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun LKS dan tes prestasi, menyusun lembar
observasi, dan menyiapkan perlengkapan untuk pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai dengan model pembelajaran. (2) tahap pelaksanaan tindakan, meliputi:
pelaksanaan kegiatan dari perencanaan yang dibuat terdiri dari dua pertemuan,
(3) tahap observasi, yaitu pengamatan dari pelaksanaan tindakan melalui pedoman
observasi, observasi disini meliputi observasi terhadap aktivitas mengajar guru
dan aktivitas belajar siswa kelas V SD N Glagahombo 1 terhadap mata pelajaran PKN serta menggunakan
catatan lapangan, (4) tahap refleksi, yaitu menganalisis dan memberi pemaknaan
dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat dibuat perencanaan tindakan pada
siklus berikutnya.
Untuk mengetahui prestasi belajar PKN yang
dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together sebagaimana
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa teknik
yaitu: observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, dokumentasi. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang berupa lembar observasi,
lembar wawancara, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk
memperoleh data tentang peningkatan prestasi belajar PKN pada siswa. Alat tes
yang digunakan yaitu menggunakan tes prestasi yang dilakukan disetiap akhir
siklus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar