PTK Penjaskes Sepak Bola Kenaikan Pangkat
Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas tentang keterampilan gerak menendang
dilaksanakan di SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten ..... SD Negeri
.... Kecamatan .... Kabupaten .... terletak ± 30 km sebelah barat Kota
..... Lokasi SD Negeri .... sangat strategis, karena terletak di jalan
raya Karanganyar Petanahan. SD Negeri .... terletak di tengah-tengah
pemukiman penduduk sehingga mudah dijangkau oleh para siswanya.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan penelitian, sarana dan
prasarananya cukup tersedia dengan lengkap. Halaman sekolah sangat luas,
sehingga sangat mendukung pembelajaran penjaskes. Sebagai sumber data
pendukung, perpustakaan telah menyediakan berbagai buku. Sarana olahraga
seperti peralatan olahraga, kit atletik, dan lain-lain tersedia cukup
lengkap. Lapangan olahraga juga sangat memadai untuk pelaksanaan
penelitian tentang keterampilan gerak menendang.
2. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian adalah 4 (empat)
bulan. Pelaksanaan penelitian ini mulai dari bulan Maret sampai dengan
Juni 2013. Kegiatan penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
penyusunan laporan. Kegiatan persiapan meliputi observasi, identifikasi
masalah, penentuan tindakan, Pengajuan judul, penyusunan proposal, dan
Pengajuan ijin penelitian. Kegiatan pelaksanaan meliputi seminar
proposal dan pengumpulan data penelitian. Penyusunan laporan meliputi
penulisan laporan dan ujian skripsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri .... Kabupaten .... tahun
pelajaran .... yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Siswa kelas V SD Negeri .... mayoritas berasal dari keluarga petani,
oleh karena itu sebagian waktunya di rumah digunakan untuk membantu
orang tua, sehingga mereka jarang melakukan latihan olahraga selama di
rumah. Apalagi yang berhubungan dengan keterampilan gerak menendang
sepak bola. Selama ini mereka hanya asal bisa menendang bola saja.
Kegiatan olahraga yang mereka lakukan di rumah hanya sebatas permainan
saja, tanpa belajar keterampilan gerak menendang sepak bola.
C. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data penelitian ini meliputi jenis dan sumber data.
Jenis data yang digunakan meliputi data apa saja yang menjadi fokus
penelitian, sedangkan sumber data adalah meliputi dari mana saja data
tersebut diperoleh. Jenis data penelitian ini meliputi motivasi belajar
siswa tentang keterampilan gerak menendang sepak bola dan keterampilan
siswa dalam gerak menendang sepak bola.
Sumber data penelitian diambil dari siswa kelas V, guru, SD Negeri ....,
kebiasaan siswa dalam bermain sepak bola, dan dokumen berupa buku-buku
sumber yang di antaranya buku mata pelajaran pendidikan jasmani kelas V
BSE dan buku-buku lain tentang sepak bola dari perpustakaan.
D. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
meliputi wawancara dengan siswa kelas V dan guru, observasi atau
pengamatan langsung ke tempat pembelajaran untuk mencatat data tentang
kondisi belajar siswa yang meliputi keaktifan, keseriusan, semangat,
antusiasme, dan kefokusan siswa terhadap pembelajaran.
E. Uji Validitas Data
Teknik pengujian validitas data dilakukan dengan triangulasi yang
meliputi triangulasi data, metode, teori, dan peneliti Data yang sudah
terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian
ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya
dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu
besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat
vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana
dijelaskan Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis
penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan
yang valid, sahih, benar, dan beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola dianalisis
dengan menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola sebelum tindakan divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.
F. Analisis Data
Data penelitian meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif komparatif,
yaitu membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya
persentase hasil belajar siswa pada satu siklus dengan siklus
berikutnya. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis,
yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru
selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut menjadi bahan
untuk menyusun rencana perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus
berikutnya.
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan
angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan
menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara
deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum
dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam
tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan
pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan
penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang
dapat memberi informasi faktual.
2. Penyajian data
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:
a. Hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola dianalisis dengan menghitung prestasi pencapaian siklus I dan II.
b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
c. Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan guru ketika pembelajaran berlangsung.
d. Penggunaan modifikasi alat bantu dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
e. Nilai hasil belajar keterampilan gerak menendang sepak bola
sebelum tindakan dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai
dengan KKM.
f. RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian
kompetensi dasar RPP dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah
pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa
tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji
relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data
digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator
keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik, yaitu
mempertimbangkan kondisi pratindakan dan jumlah siklus tindakan yang
akan dilakukan dan dapat diukur dengan jelas. Indikator kinerja
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator Kinerja Penelitian
H. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini meliputi
kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Berikut gambar daur penelitian tindakan kelas:
Gambar 6. Daur Penelitian Tindakan Kelas
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi RPP dibuat dengan skenario yang jelas dan
rinci yang relevan dengan tindakan, mempersiapkan media bantu dan alat
bantu pembelajaran berupa bola plastik, gawang, dan peluit, dan
mempersiapkan lembar pengamatan, serta mempersiapkan alat atau instrumen
penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan diawali dengan kegiatan awal yang meliputi
peneliti mempersilahkan siswa untuk berbaris, siswa berdo’a, dilanjutkan
dengan presensi, peneliti memberikan apersepsi, dorongan kemauan dan
semangat, kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran, dan peneliti memberi
tugas kepada siswa untuk melakukan pemanasan dengan bermain “Berburu
Binatang”. Cara bermain permainan Berburu Binatang adalah siswa dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan B, kemudian kelompok A dan B
mengadakan tos, kelompok yang menang menjadi pemburu/memainkan bola,
yang kalah menjadi binatang buruan (sasaran bola). Siswa yang terkena
bola, mati dan keluar lapangan. Tujuan permainan ini adalah untuk
mengkondisikan siswa dan menggali potensi anak tentang gerakan menendang
bola.
Kegiatan inti tindakan siklus I adalah peneliti menjelaskan dan
mendemonstrasikan gerakan menendang dengan kaki bagian dalam, kemudian
siswa melakukan gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam
menggunakan bola plastik, berpasangan.
Peneliti menjelaskan dan memberi contoh gerakan menendang dengan
punggung kaki, kemudian siswa melakukan gerakan menendang bola dengan
punggung kaki menggunakan bola plastik berpasangan.
Peneliti menjelaskan dan memberi contoh gerakan menghentikan/mengontrol
bola dengan kaki, kemudian siswa melakukan gerakan
menghentikan/mengontrol bola dengan kaki menggunakan bola plastik
berpasangan.
Pada tindakan siklus I, peneliti menerapkan 3 formasi latihan, yaitu
formasi latihan I menendang dengan kaki bagian dalam berpasangan,
menendang dengan punggung kaki/kura-kura kaki berpasangan, dan
mengontrol/menghentikan bola dengan kaki. Formasi latihan II, siswa B
menendang dengan kaki bagian dalam ke arah siswa A, siswa A mengontrol
dengan kaki, dilanjutkan menendang dengan kaki bagian dalam ke arah
X/sasaran, kemudian siswa B lari menuju X untuk menendang dengan
punggung kaki/kura-kura kaki ke depan, kemudian siswa A lari ke belakang
siswa F, sedangkan siswa B menempati posisi siswa A, dan begitu
seterusnya. Formasi latihan III, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil untuk bermain sepak bola dengan kaki bagian dalam.
Selama kegiatan berlangsung, Guru mengawasi siswa, baik pelaku maupun
pengamat, Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan, memberikan kesempatan siswa
berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, bertindak tanpa rasa
takut, memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat, dan bertanya
jawab dengan siswa, membetulkan kesalahan, penguatan, dan kesimpulan.
Pada kegiatan akhir pelaksanaan tindakan, siswa dibariskan kembali untuk
melakukan pendinginan (CD), siswa mendengarkan penjelasan tentang
materi yang telah disampaikan, Guru mengevaluasi tentang gerakan-gerakan
dasar sepak bola, antara lain menendang dengan kaki bagian dalam,
dengan punggung kaki, dan gerakan menghentikan/mengontrol bola, dan
pembelajaran diakhiri dengan do’a.
c. Observasi
Dalam pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola melalui
modifikasi alat bantu, siswa kelas V sudah mulai menampakan ketertarikan
terhadap pembelajaran. Siswa yang pada kegiatan pratindakan bermain
sendiri, pada siklus I ini mulai berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Peneliti mencatat semua aktifitas siswa, minat siswa,
keaktifan siswa, partisipasi siswa, dan keterampilan siswa dalam materi
gerak menendang sepak bola dalam lembar pengamatan, sebagai bahan
analisis untuk mengambil tindakan selanjutnya.
d. Refleksi
Minat dan perhatian siswa terhadap materi keterampilan gerak menendang
sepak bola diamati, dihitung, dan dicatat siswa yang fokus pada
pembelajaran. Pada siklus I siswa yang fokus terhadap pembelajaran
tercatat sebanyak 20 siswa (71,4%). Siswa yang telah aktif mengikuti
pembelajaran 20 anak (71,4%), demikian juga dengan hasil belajar siswa,
siswa yang telah terampil dalam gerak menendang sepak bola dengan kaki
bagian dalam dan punggung kaki tercatat 20 anak (71,4%). Meskipun minat,
keaktifan dan hasil belajar siswa pada siklus I ini telah meningkat,
namun peningkatannya belum seperti yang diharapkan sesuai indikator
kinerja penelitian, untuk itu perlu diadakan tindakan berikutnya pada
siklus II.
Kegiatan siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Formasi
pembelajaran dirubah menjadi menendang ke arah sasaran, berbeda dengan
siklus I yang menggunakan formasi berpasangan.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi RPP yang dibuat dengan skenario yang jelas
dan rinci yang relevan dengan tindakan, mempersiapkan media bantu dan
alat bantu pembelajaran berupa bola plastik, gawang, dan peluit, dan
mempersiapkan lembar pengamatan, serta mempersiapkan alat atau instrumen
penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II diawali dengan kegiatan awal. Peneliti
menyiapkan siswa untuk berbaris. Siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
presensi. Peneliti memberikan apersepsi, dorongan kemauan dan semangat,
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran.
Peneliti memberi tugas kepada siswa untuk melakukan pemanasan dengan
bermain “Berburu Binatang”. Cara bermain permainan Berburu Binatang
adalah siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan B,
kemudian kelompok A dan B mengadakan tos, kelompok yang menang menjadi
pemburu/memainkan bola, yang kalah menjadi binatang buruan (sasaran
bola). Siswa yang terkena bola, mati dan keluar lapangan. Tujuan
permainan ini adalah untuk mengkondisikan siswa dan menggali potensi
anak tentang gerakan menendang bola.
Kegiatan inti tindakan siklus II adalah peneliti menjelaskan dan
mendemonstrasikan gerakan menendang dengan kaki bagian dalam, kemudian
siswa melakukan gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam
menggunakan bola plastik, berpasangan, selanjutnya siswa melakukan
gerakan menendang bola dengan kaki bagian dalam menggunakan bola plastik
ke arah sasaran.
Peneliti menjelaskan gerakan menendang dengan punggung kaki. Siswa
melakukan gerakan menendang bola dengan punggung kaki menggunakan bola
plastik berpasangan. Siswa melakukan gerakan menendang bola dengan
punggung kaki menggunakan bola plastik ke arah sasaran yang lebih
tinggi. Siswa melakukan gerakan menendang dengan kaki bagian dalam
menggunakan bola nomor 4, berpasangan. Siswa melakukan gerakan menendang
dengan kaki bagian dalam menggunakan bola nomor 4, ke arah sasaran.
Siswa melakukan gerakan menendang dengan punggung kaki menggunakan bola
nomor 4, berpasangan. Siswa melakukan gerakan menendang dengan punggung
kaki menggunakan bola nomor 4, ke arah sasaran yang lebih tinggi.
Peneliti menjelaskan dan memberi contoh gerakan menghentikan atau
mengontrol bola dengan kaki. Siswa melakukan gerakan menghentikan atau
mengontrol bola dengan kaki menggunakan bola nomor 4 secara berpasangan.
Pada tindakan siklus II, peneliti menerapkan 3 formasi latihan, yaitu
formasi latihan I menendang dengan kaki bagian dalam berpasangan,
menendang dengan punggung kaki/kura-kura kaki berpasangan, dan
mengontrol/menghentikan bola dengan kaki. Formasi latihan II, siswa B
menendang dengan kaki bagian dalam ke arah siswa A, siswa A mengontrol
dengan kaki, dilanjutkan menendang dengan kaki bagian dalam ke arah X,
kemudian siswa B lari menuju X untuk menendang dengan punggung
kaki/kura-kura kaki ke depan, kemudian siswa A lari ke belakang F,
sedangkan siswa B menempati posisi A, dan begitu seterusnya. Formasi
latihan III, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk bermain
sepak bola dengan kaki bagian dalam.
Selama kegiatan berlangsung, Guru mengawasi siswa, baik pelaku maupun
pengamat, Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan, memberikan kesempatan siswa
berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, bertindak tanpa rasa
takut, memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat, dan bertanya
jawab dengan siswa, membetulkan kesalahan, penguatan, dan kesimpulan.
Pada kegiatan akhir pelaksanaan tindakan, siswa dibariskan kembali untuk
melakukan pendinginan (CD), siswa mendengarkan penjelasan tentang
materi yang telah disampaikan, Guru mengevaluasi tentang gerakan-gerakan
dasar sepak bola, antara lain menendang dengan kaki bagian dalam,
dengan punggung kaki, dan gerakan menghentikan/mengontrol bola, dan
pembelajaran diakhiri dengan do’a.
c. Observasi
Pada siklus II ini, pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola
melalui modifikasi alat bantu, siswa menunjukkan minat dan ketertarikan
terhadap pembelajaran yang sangat tinggi. Formasi latihan menendang ke
arah sasaran berefek positif terhadap minat dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Sudah tidak ada siswa yang bermain sendiri, semua siswa
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Peneliti mencatat semua
aktifitas siswa, minat siswa, keaktifan siswa, partisipasi siswa, dan
keterampilan siswa dalam materi gerak menendang sepak bola dalam lembar
pengamatan.
d. Refleksi
Minat, keaktifan, dan keterampilan siswa terhadap materi keterampilan
gerak menendang sepak bola diamati, dihitung, dan dicatat sebagai data
penelitian. Pada siklus II, seluruh siswa yang berjumlah 28 anak, telah
menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran (100%). Selain itu,
seluruh siswa juga telah aktif mengikuti pembelajaran (100%), demikian
juga dengan hasil belajar siswa, tingkat ketuntasan telah mencapai 100%
atau dengan kata lain seluruh siswa yang berjumlah 28 anak telah tuntas
semua. Dengan demikian indikator kinerja penelitian telah tercapai,
sehingga penelitian dihentikan pada siklus II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar