Rabu, 12 Juli 2017

Kajian Pustaka Penelitian Tindakan Kelas Pkn

Kajian Pustaka Penelitian Tindakan Kelas Pkn

Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
 
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)
 

A.Budaya Organisasi

 Dalam kehidupan berpolitik dikenal ada tiga klasifikasi budaya demokrasi yaitu: budaya demokrasi parokial, budaya demokrasi kaula (subjek), dan budaya demokrasi partisipan (Gabriel A. Almond an Sidney Verba, 1990:20-22). Budaya demokrasi parochial berlangsung dalam masyarakat tradisional, dimana masyarakatnya masih sederhana dengan spesialisasi sangat kecil, para pelaku politik sering melakukan peranan serempak di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, keagamaan dan lain-lain. Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap obyek-obyek politik yang luas. Kesadaran menonjol dari anggota masyarakat dalam bidang politik adalah bahwa mereka mengakui adanya pusat kewenangan atau kekuasaan politik dalam masyarakat.
Budaya demokrasi kaula (subjek) anggota masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap sisetm politik secara keseluruhan, terutama terhadap segi output politik. Orientasi anggota masyarakat yang nyata terhadap objek politik dapat dilihat dari pernyataanya baik berupa kebanggaan, ungkapn sikap mendukung atau bermusuhan terhadap sistem politik. Posisi anggota masyarakat sebagai kaula dapat dikatakan sebagai posisi pasif. Mereka menganggap dirinya tidak berdaya mempengaruhi sistem politik, dan oleh karena itu menyerah saja kepada segala kebijakan dan keputusan para pemegang jabatan dalam masyarakat.
Budaya demokrasi partisipan ditandai oleh anggota masyarakat yang aktif dalam kehidupan politik.seseorang dengan sendirinya menyadari setiap hak dan tanggungjawabnya. Seorang dalam budaya partisipan dapat menilai dengan penuh kesadaran sistem politik secara totalitas, input dan output maupun posisi dirinya dalam sistem politik. Dengan demikian setiap anggota masyarakat akan terlibat dalam sistem politik yang berlaku betapapun kecil peran yang dijalankannya. Budaya demokrasi partisipan dalam pemahaman yang demikian tidak lain merupakan wujud budaya demokrasidalam masyarakat. Budaya demokrasi memberii tekanan pada pelaksanaan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat (Depdiknas, 2004:15-16)
Menurut Henry B. Mayo dan Miriam Budiarjo (1986:62-53) pelaksanaan budaya demokrasi dalam masyarakat ditandai dengan penerapan nilai-nilai sebagai berikut: (1) menyelesaikan perselisihan secara damai (2) menjamin terlaksanakannya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang dinamis (3) melaksanakan pergantian pemimpin secara teratur (4) meminimalisir penggunaan cara-cara kekerasan (5) mengakui adanya keanekaragaman (6) menjamin tegaknya keadilan.
Lyman Tower Sargent (1987:29) mengemukakan bahwa unsure-unsur kunci dalam budaya demokrasi adalah: (1) keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan politik (2) persamaan hak diantara warga Negara (3) kebebasan dan kemerdekaan dimiliki warga Negara (4) sistem perwakilan (5) sistem pemilihan dan ketentuan mayoritas.
Sedangkan menurut Winata Putra ( 1999:11-12) cirri-ciri orang yang memiliki budaya demokrasi yaitu : (1) berpikir kritis, arggumentatif dan kreatif (2) mengemukakan pikiran dan ide secara jernih sesuai aturan (3) menerima Kebineka Tunggal Ikaan kehidupan (4) berorganisasi secara sadar dan bertanggungjawab (5) menyikapi mass media secara objektif (6) berani tampil sebagai calon pemimpin (7) memilih calon pemimpin secara jujur dan adil (8) berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat (9) melaksanakan tugas dan fungsinya secara bertanggungjawab (10) mampu bekerjasama dengan penuh tanggungjawab (11) mampu mengambil keputusan secara adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar